Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Bendung Talake Bantu Kebutuhan Pengairan Petani di PPU dan Paser

Share your love



PENAJAM–Pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake menjadi perhatian utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser. Menurut anggota DPRD PPU, Nanang Ali, proyek ini sangat penting untuk mendukung kebutuhan pengairan di wilayah tersebut, yang selama ini sangat bergantung pada irigasi tadah hujan.
“Bendung gerak Sungai Talake sangat berpengaruh pada hasil panen petani di kedua kabupaten, terutama di Kecamatan Babulu, PPU,” ungkap Nanang Ali kepada awak media, Sabtu (8/3).
Keberadaan bendung ini dinilai sebagai solusi utama dalam mengatasi masalah pengairan yang sering terjadi, khususnya di musim kemarau.
Saat ini, banyak petani di Kabupaten PPU dan Paser yang mengalami kesulitan dalam mempertahankan pasokan air untuk lahan pertanian mereka. Selama musim kemarau, banyak sawah yang kekurangan air, mengakibatkan hanya bisa menanam sekali atau dua kali dalam setahun, bahkan kadang gagal panen. Namun, dengan adanya bendung ini, para petani diharapkan bisa memperoleh pasokan air yang stabil dan meningkatkan hasil pertanian mereka.
Bendung Gerak Sungai Talake memiliki potensi besar untuk memecahkan masalah kekurangan air yang dihadapi petani di wilayah ini. Terlebih lagi, pembebasan lahan untuk proyek ini sudah dilakukan pada 2020 dengan luas sekitar 74,307 hektare, mencakup dua kabupaten: PPU dan Paser. Anggaran untuk pembangunan diperkirakan mencapai lebih dari Rp 759,8 miliar.
“Proyek ini adalah satu-satunya solusi untuk mengatasi kurangnya pasokan air bagi lahan persawahan kami. Kami berharap pembangunannya bisa segera terealisasi,” tambah Sujiati, anggota DPRD PPU lainnya. Dengan adanya bendung ini, petani akan memiliki akses yang lebih baik terhadap air irigasi, yang sangat penting untuk meningkatkan hasil panen mereka.
Sujiati juga menekankan bahwa pembangunan bendung ini tidak hanya bermanfaat bagi petani lokal, tetapi juga berpotensi mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
“Infrastruktur pendukung Kota Nusantara harus diperhatikan, dan bendung gerak Sungai Talake bisa menjadi penunjang utama untuk memenuhi kebutuhan pangan di ibu kota negara yang baru,” kata Sujiati.
Dengan adanya sumber air yang stabil, diharapkan produksi pangan di PPU dan Paser bisa meningkat, yang pada gilirannya akan mendukung kebutuhan pangan untuk pembangunan IKN Nusantara di masa depan.(ADVETORIAL)

Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Informasi terpercaya, disampaikan ringkas dan efisien. subscribe now!